Dragon Lady 95 Bahasa Indonesia Batoto Bahasa Indonesia
Tickle the dragon's tail
Pertama ada idiom tickle the dragon's tail. Jangan makanan idiom ini dengan menggelitik ekor naga, ya. Maksud sebenarnya dari idiom ini adalah menyulut emosi seseorang atau dengan kata lain melakukan hal yang berbahaya.
Misalnya, kamu sudah tahu sifat seseorang itu pemarah, tetapi malah dipancing lagi. Atau, ketika kamu mencoba hal-hal yang beresiko, bisa juga gunakan idiom ini, ya.
Contoh penggunaannya bisa dipahami dari kalimat ini.
You know dad has a temper, so why are you antagonizing him? Stop tickling the dragon's tail unless you want to be grounded for weeks!
Sow the dragon's teeth
Pernah dalam situasi tidak sengaja melakukan kesalahan yang berakibat fatal? Nah, idiom sow dragon's teeth ini bisa digunakan dalam situasi tersebut. Jadi, idiom ini bukan berarti menabur gigi naga, ya!
Sebagai contoh, kamu sedang mengadakan acara. Kemudian tidak sengaja temanmu mengajak orang lain yang kamu benci. Nah, dalam situasi tersebut gunakanlah idiom ini.
Agar lebih paham, perhatikan contoh penggunaannha berikut.
A: "Why did you invite Joe, my sworn enemy, to this party?"
B: "Listen, if I had known that I would be sowing dragon's teeth by inviting Joe, I never would have done it!"
Idiom here be dragons secara harfiah memang dapat diartikan, di sini ada naga. Namun, makna yang dimaksud dari idiom ini adalah situasi atau kondisi yang tak disangka ternyata berbahaya.
Lanjutkan membaca artikel di bawah
Lebih tepatnya kamu dalam situasi masalah besar yang tak pernah terpikirkan. Misalnya, kamu tidak menyangka akan mengalami kecelakaan atau bahkan kebangkrutan.
Contoh penggunaannya seperti kalimat di bawah ini.
We're in uncharted territory in the wake of the economic crisis. For many people, the new motto over the next few years will be "here be dragons."
Baca Juga: 6 Idiom Bahasa Inggris dengan Kata Bear, Tahu Arti Lady Bear?
Siapa yang pernah mencium nafas naga? Nah, nafas naga ini dalam idiom bahasa Inggris dianalogikan sebagai napas yang bau busuk. Idiomnya yang bisa digunakan untuk hal tersebut adalah dragon breath.
Misalnya, saat kamu baru saja bangun tidur, lalu mencium bau tidak sedap di mulut. Atau saat ada teman yang mulutnya bau setelah makan makanan seperti jengkol dan petai. Gunakan idiom ini saat di kondisi tersebut.
Contoh penggunaannya seperti kalimat berikut.
My date was really attractive and very funny, but good lord, she had horrible dragon breath.
Perempuan naga mungkin yang terlintas saat membaca idiom dragon lady. Namun, apa, sih, sebenarnya makna dari idiom tersebut? Naga identik dengan besar, berani dan kuat. Nah, perempuan yang dijuluki seperti naga adalah mereka yang punya sifat itu.
Misalnya ada perempuan yang berani untuk mendominasi laki-laki sekali pun. Perempuan yang tak kenal rasa takut dan suka berkuasa. Nah, gunakan idiom ini pada perempuan seperti itu, ya.
Supaya lebih paham, perhatikan contoh kalimat di bawah ini.
My uncle is married to a real dragon lady—all she does is yell at him and boss him around.
Itulah lima idiom bahasa Inggris yang pakai kata dragon. Wah, siapa sangka kalau naga juga bisa buat belajar idiom, ya. Jangan lupa praktikkan!
Baca Juga: 6 Idiom Bahasa Inggris dengan Kata Rabbit, Ada Down the Rabbit Hole
IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.
Stereotype and stock character
Dragon Lady is usually a stereotype of certain East Asian and occasionally South Asian and/or Southeast Asian women as strong, deceitful, domineering, mysterious, and often sexually alluring.[1][2] Inspired by the characters played by actress Anna May Wong,[3] the term comes from the female villain in the comic strip Terry and the Pirates.[1][3] It has since been applied to powerful women from certain regions of Asia, as well as a number of Asian and Asian American film actresses. The stereotype has generated a large quantity of sociological literature. "Dragon Lady" is sometimes applied to persons who lived before the term became part of American slang in the 1930s. "Dragon Lady" is one of two main stereotypes used to describe women, the other being "Lotus Blossoms". Lotus Blossoms tend to be the opposite of the Dragon Lady stereotype, having their character being hyper-sexualized and submissive. Dragon Lady is also used to refer to any powerful but prickly woman, usually in a derogatory fashion.[1]
Although sources such as the Oxford English Dictionary[4] list uses of "dragon" and even "dragoness" from the 18th and 19th centuries to indicate a fierce and aggressive woman, there does not appear to be any use in English of "Dragon Lady" before its introduction by Milton Caniff in his comic strip Terry and the Pirates. The character first appeared on December 16, 1934, and the "Dragon Lady" appellation was first used on January 6, 1935.[5] The term does not appear in earlier "Yellow Peril" fiction such as the Fu Manchu series by Sax Rohmer or in the works of Matthew Phipps Shiel such as The Yellow Danger (1898) or The Dragon (1913). However, a 1931 film based on Rohmer’s The Daughter of Fu Manchu, titled Daughter of the Dragon, is thought to have been partly the inspiration for the Caniff cartoon name.[3] Wong plays Princess Ling Moy, a version of Fu Manchu's daughter Fah Lo Suee.[6]
Dari Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas
Dragon Lady biasanya adalah stereotipe wanita Asia Timur dan terkadang Asia Selatan sebagai wanita yang kuat, culas, mendominasi, atau misterius.[1] Asal muasal dan penggunaan istilah tersebut adalah orang Barat, bukan Tionghoa. Terinspirasi dari karakter yang diperankan oleh aktris Anna May Wong,[2] istilah tersebut datang dari peran perempuan jahat dalam strip komik Terry and the Pirates.[1][2] Sejak itu, istilah tersebut ditujukan kepada wanita orang Asia Asia berkuasa dan sejumlah aktris film ras Asia. Stereotipe tersebut telah menggelembung dalam jumlah besar pada kesusastraan sosiologi. "Dragon Lady" terkadang ditujukan kepada orang-orang yang hidup sebelum istilah tersebut menjadi bagian dari slang Amerika pada 1930an. Istilah tersebut juga merujuk kepada orang berkuasa manapun selain wanita, biasanya dalam ejekan mode.
Dari Wikikamus bahasa Indonesia, kamus bebas
Terdapat banyak sekali jenis makhluk di bumi saat ini. Termasuk makhluk mitologi seperti naga yang muncul di berbagai literasi peradaban manusia Nah, belajar idiom dalam bahasa Inggris juga bisa pakai kata naga, lho.
Salah satu makhluk yang ada idiomnya adalah naga atau dragon. Ya, dengan mengelompokkan idiom yang sama-sama pakai kata dragon akan lebih mudah dihafal.
Yuk, langsung aja pahami lima idiom bahasa Inggris pakai kata dragon ini!
Terry and the Pirates
Terry and the Pirates was an action-adventure comic strip created by cartoonist Milton Caniff. Joseph Patterson, editor for the Chicago Tribune New York Daily News Syndicate, hired Caniff to create the new strip, providing Caniff with the idea of setting the strip in the Orient. A profile of Caniff in Time recounts the episode:
Patterson... asked: "Ever do anything on the Orient?" Caniff hadn't. "You know," Joe Patterson mused, "adventure can still happen out there. There could be a beautiful lady pirate, the kind men fall for." In a few days Caniff was back with samples and 50 proposed titles; Patterson circled Terry and scribbled beside it and the Pirates.[7]
Caniff's biographer R. C. Harvey suggests[5] that Patterson had been reading about women pirates in one of two books (or both) published a short time earlier: I Sailed with Chinese Pirates by Aleko Lilius[8] and Vampires of the Chinese Coast by Bok[9] (pseudonym for unknown). Women pirates in the South China Sea figure in both books, especially the one by Lilius, a portion of which is dedicated to the mysterious and real-life "queen of the pirates" (Lilius’ phrase), named Lai Choi San (Chinese: 來財山). "Lai Choi San" is a transliteration from Cantonese, the native language of the woman, herself—thus, the way she pronounced her own name. Caniff appropriated the Chinese name, Lai Choi San, as the "real name" of his Dragon Lady, a fact that led both Lilius and Bok to protest.[10] Patterson pointed out that both books claimed to be non-fiction and that the name belonged to a real person; thus, neither the fact of a woman pirate nor her name could be copyrighted. (Neither Bok nor Lilius had used the actual term "Dragon Lady".) Sources are not clear on whether it was Patterson or Caniff who coined that actual term, though it was almost certainly one of the two.
Since the 1930s, when "Dragon Lady" became fixed in the English language, the term has been applied countless times to powerful East, Southeast and South Asian women, such as Soong Mei-ling, also known as Madame Chiang Kai-shek, Madame Nhu of Vietnam, Devika Rani of India, and to any number of Asian or Asian American film actresses. That stereotype—as is the case with other racial caricatures—has generated a large quantity of sociological literature.
Today, "Dragon Lady" is often applied anachronistically to refer to persons who lived before the term became part of American slang in the 1930s. For example, one finds the term in recent works about the "Dragon Lady" Empress Dowager Cixi (Empress Dowager Tzu-hsi; Chinese: 慈禧太后; pinyin: Cíxī Tàihòu; Wade–Giles: Tz'u2-hsi1 T'ai4-hou4), who was alive at the turn of the 20th century,[11] or references to Chinese-American actress Anna May Wong as having started her career in the 1920s and early 1930s in "Dragon Lady" roles.[12] In both these cases, however, articles written in the early 1900s about the Empress Dowager or reviews of Wong’s early films such as The Thief of Bagdad (1924) or Daughter of the Dragon (1931)—reviews written when the films appeared—make no use of the term "Dragon Lady".[13] (One writer, however, did refer to the Empress Dowager as "a little lady Bismarck.")[14] Today’s anachronistic use of "Dragon Lady" in such cases may lead the modern reader to assume that the term was in earlier use than appears to be the case.
Anna May Wong was the contemporary actress to assume the Dragon Lady role in American Cinema[15] in the movie Daughter of the Dragon, which premiered in 1931.[16] Josef von Sternberg's 1941 The Shanghai Gesture contains a performance by Ona Munson as 'Mother' Gin Sling, the proprietor of a gambling house, that bears mention within presentations of the genre. Contemporary actresses such as Michelle Yeoh in Tomorrow Never Dies may be constrained by the stereotype even when playing upstanding characters.[15] These actresses portrayed characters whose actions are more masculine, sexually promiscuous, and violent.[15] Lucy Liu is a 21st century example of the Hollywood use of the Dragon Lady image, in her roles in Charlie’s Angels, Kill Bill, and Payback. Other American or British films in which Asian women are hyper-sexualized include The Thief of Baghdad, The Good Woman of Bangkok, and 101 Asian Debutantes, where Asian women are portrayed as prostitutes. Miss Saigon is an American musical with examples of this as well.
Dragon Lady characters are visually defined by their emphasis on "otherness" and sexual promiscuity. An example of headwear for Dragon Lady costumes is the Hakka hat or other headdresses with eastern inspiration.[17] For body wear, traditionally Dragon Ladies have been put in sexualized renditions of the cheongsam or kimono. Examples of this in The World of Suzie Wong include Nancy Kwan's character in cheongsam that accentuates her hips and breasts.[17]
Sejarah pemilihan nama-nama tokoh Dragon Ball Z
Dragon Ball Z (Jepang: ドラゴンボールゼット, Hepburn: Doragon Bōru Zetto, biasanya disingkat DBZ) adalah sebuah seri televisi animasi Jepang yang diproduksi oleh Toei Animation. Dragon Ball Z adalah sekuel untuk anime Dragon Ball dan mengadaptasi 325 bab terakhir dari 519 bab original seri manga Dragon Ball yang dibuat oleh Akira Toriyama yang dipublikasikan dari 1988 sampai 1995 di Weekly Shonen Jump. Dragon Ball Z pertama kali ditayangkan di Jepang di Fuji TV dari 25 April 1989 sampai 31 Januari 1996 sebelum disulihsuarakan di beberapa negara di seluruh dunia termasuk Amerika Serikat, Australia, Eropa, India dan Amerika Latin. Di Indonesia, serial ini ditayangkan di Indosiar pada dekade 2000-an dan ditayangkan ulang pada tahun 2014.
Dragon Ball Z mengikuti petualangan dari sang protagonis Goku, yang bersama dengan sahabat-sahabatnya melindungi bumi dari musuh-musuh yang berkeliaran menggunakan pesawat tempur antargalaksi, android yang bertenaga luar biasa dan makhluk sihir yang tidak dapat dimusnahkan. Sebagaimana anime original Dragon Ball yang mengikuti Goku dari masa kecil sampai masa dewasanya, Dragon Ball Z adalah kelanjutan masa dewasanya, tetapi pada saat yang sama berjajaran dengan perkembangan anak-anaknya, Gohan dan Goten juga evolusi dari saingannya Piccolo dan Vegeta dari musuh menjadi sekutu.
Oleh karena kesuksesan animenya di Amerika, bab-bab manganya juga dirilis oleh Viz Media dengan judul Dragon Ball Z. Karya tambahan yang disebut animanga juga telah dirilis yang mengadaptasi animasinya ke bentuk manga. Popularitas Dragon Ball Z telah menghasilkan banyak rilisan yang muncul untuk merepresentasikan pluralitas dari isi dalam dunia Dragon Ball; mencakup 14 film dan 148 permainan video (kebanyakan hanya dirilis di Jepang) dan sejumlah soundtrack. Dragon Ball Z menyisakan ikon budaya lewat banyak adaptasinya, termasuk serial remake-nya yang lebih baru berjudul Dragon Ball Kai.
Dragon Ball Z berlatar tujuh tahun setelah akhir dari anime Dragon Ball. Goku sekarang sudah menikah dan mempunyai anak bernama Gohan. Lalu seorang alien humanoid bernama Raditz tiba di bumi dan melacak Goku yang tengah berada di Kame House, dia mengungkapkan padanya bahwa dia adalah adiknya yang telah lama hilang dan kalau mereka adalah anggota sebuah ras luar bumi yang hampir punah yang disebut Saiya. Bangsa Saiya telah mengirim Goku (aslinya bernama "Kakarot") ke bumi saat bayi untuk menaklukkan planet itu untuk mereka, tetapi Goku menderita cidera kepala yang parah segera setelah sampai di bumi dan kehilangan semua ingatan tentang misinya juga sifat haus darah bangsa Saiya. Goku menolak untuk menolong Raditz melanjutkan misi ini yang mengakibatkan Raditz menculik Gohan. Goku memutuskan bekerja sama dengan Piccolo dengan tujuan mengalahkan Raditz dan menyelamatkan anaknya yang berakhir dengan Goku yang mengorbankan dirinya sendiri. Di akhirat, Goku berlatih dibawah bimbingan Raja Kai sampai dia dibangkitkan kembali oleh Dragon Ball setahun kemudian dengan tujuan menyelamatkan bumi dari rekan-rekan Raditz yaitu Nappa dan Vegeta. Selama pertempuran ini Piccolo terbunuh, bersama dengan teman Goku, Yamcha, Tien Shinhan dan Chaotzu, dan Dragon Ball pun menghilang karena kematian Piccolo. Goku terlambat tiba di medan tempur, tetapi setidaknya bisa membalaskan kematian teman-temannya dengan mengalahkan Nappa dengan kekuatan barunya. Vegeta sendiri pun masuk ke pertempuran setelah sebelumnya membunuh Nappa, untuk melawan Goku. Dan setelah banyak bentrokan Goku berhasil mengalahkannya juga, dengan bantuan Gohan dan teman baiknya Krillin serta Yajirobe. Mereka membiarkan Vegeta hidup atas permintaan Goku dan membiarkannya lari dari bumi. Selama pertarungan, Krillin menguping Vegeta menyebutkan sekumpulan Dragon Ball asli dari tempat asal Piccolo yakni Planet Namek.
Sementara Goku memulihkan diri dari luka-lukanya di rumah sakit, Gohan, Krillin dan teman lama Goku, Bulma berangkat ke Planet Namek dengan tujuan menggunakan Dragon Ball disana untuk membangkitkan teman-teman mereka yang mati. Akan tetapi, mereka menemukan kalau atasan Vegeta, Sang Penindas Galaksi Frieza sudah ada di sana dan juga sedang mencari Dragon Ball untuk meminta keabadian. Vegeta yang sudah sepenuhnya sembuh tiba di Namek juga dan mencari Dragon Ball untuk dirinya sendiri yang membawanya pada beberapa pertempuran antara dirinya dan anak buah Frieza. Menyadari dia ditundukkan, Vegeta bergabung dengan Gohan dan Krillin untuk melawan Pasukan Ginyu (sebuah tim elit yang dipanggil Frieza). Setelah Goku tiba di Namek, dan mengalahkan Kapten Ginyu maka pertarungan dengan Frieza mencapai akhirnya saat Goku berubah menjadi ksatria yang legendaris (Super Saiya) dan mengalahkannya.
Pada kepulangannya ke bumi setahun kemudian, Goku dijumpai seorang penjelajah waktu bernama Trunks (anak masa depan Bulma dan Vegeta) yang memperingatkan Goku bahwa akan ada dua Android yang muncul tiga tahun yang akan datang dan berniat balas dendam pada Goku karena menghancurkan Tentara Pita Merah saat masih kecil. Sementara ancaman para android masih berlanjut, sebuah bentuk kehidupan jahat yang disebut Cell menyerang dan setelah menghisap dua android ia pun meraih bentuk sempurnanya. Segera setelah itu ia mengumumkan di stasiun televisi menggelar turnamen untuk menguji kemampuannya. Setelah pertarungan yang panjang dan mengorbankan hidup Goku, Gohan dalam bentuk Super Saiya 2 berhasil mengalahkan cell dengan juris kamehameha. Tujuh tahun berikutnya, Goku yang kembali sehari kebumi untuk dan bertemu anak termudanya Son Goten dan teman-temannya ditarik ke dalam pertempuran melawan makhluk sihir bernama Majin Buu. Setelah sejumlah pertempuran yang mengakibatkan penghancuran dan penciptaan kembali bumi, Goku yang telah hidup kembali menghancurkan Kid Buu dengan sebuah "Spirit Bomb" yang berisi energi semua orang di bumi. Goku berdoa agar kid Buu direinkarnasikan menjadi orang baik dan sepuluh tahun kemudian, di turnamen bela diri tenkaichi, Goku bertemu reinkarnasi manusia Kid Buu bernama Uub. Goku berangkat bersama dengan Uub untuk melatihnya menjadi pelindung baru bumi dan meninggalkan pertarungan yang belum selesai antara mereka.
Judul "Dragon Ball Z" dipilih oleh Akira Toriyama karena Z adalah huruf terakhir pada alfabet dan dia ingin mengakhiri seri ini karena dia telah kehabisan ide untuk Dragon Ball.[1] Pengetahuan lazim di Jepang menggunakan "Z" hanya untuk animenya untuk memisahkan masa kecil dan masa dewasa Goku. Dragon Ball Z diadaptasi dari akhir bab 325 seri manganya yang dipublikasikan oleh Weekly Shonen Jump dari 1988 sampai 1995, ia pertama tayang di Jepang pada Fuji Television pada 26 April 1989 dan terdiri atas 291 episode sampai tamatnya pada 31 Januari 1996.[2]
Karena Toriyama sedang menulis manganya selama produksi animenya,[3] Dragon Ball Z menambahkan beberapa materi yang tidak ada di manga Dragon Ball. Materi tambahan itu mencakup adegan yang dipanjangkan atau satu hal baru seperti serangan baru dan karakter yang tak ada di manga.
Di seluruh produksinya, para pengisi suara ditugaskan memainkan karakter yang berbeda dan melakukan dialog mereka dengan kode tertentu dan pindah antarperan saat dibutuhkan.[4] Pengisi suara tidak bisa merekam dialog mereka sendiri-sendiri karena dekatnya jarak waktu antardialog. Masako Nozawa mengatakan kalau ia tidak kesulitan memainkan suara Goku, Gohan dan Goten saat ditanya demikian dan dia berucap kalau dia mampu berpindah peran pada saat melihat gambar karakternya.[4]
Sutradara seri ini, Daisuke Nishio meninggalkan seri ini setelah secara pribadi menyutradarai Episode 202. Nishio meninggalkan seri ini untuk menjadi sutradara seri Aoki Densetsu Shoot!. Peran seri sutradara tidak diisi secara resmi untuk Episode 200-291, walaupun Nishio menyutradarai Episode 202.[butuh rujukan]
Pada Februari 2009, Toei Animation mengumumkan bahwa mereka akan mulai menyiarkan sebuah versi yang sudah direvisi dari Dragon Ball Z sebagai bagian dari perayaan ke-20 seri ini. Seri ini pertama tayang di Fuji TV pada 5 April 2009 dengan judul Dragon Ball Kai. Akhiran "Kai" dalam nama ini berarti "di-update" atau "diubah" dan mencerminkan peningkatan dan perbaikan dari karya aslinya.[5] Footage originalnya di-remastered untuk HDTV dan menampilakan opening dan ending yang diperbaharui, musik baru dan track vokal yang direkam ulang.[5][6] Materi original dan semua frame rusak dihilangkan untu lebih mengikuti manganya dan hasilnya adalah cerita yang lebih singkat.[7] Seri ini awalnya diakhiri dengan akhir dari arc Cell dan tidak mencakup arc Majin Buu. Pada awalnya direncanakan berjalan sebanyak 98 episode, akan tetapi oleh karena gempa bumi dan tsunami lepas pantai Tohoku, epsiode terakhir Dragon Ball Kai tidak ditayangkan dan seri ini berakhir di epsidenya yang ke-97 di Jepang pada 27 Maret 2011. Episode ke-98 kemudian dirilis langsung-ke-video di Jepang pada 2 Agustus 2011.[8]
Pada November 2012, Mayumi Tanaka (pengisi suara Krillin) mengumumkan kalau dia dan pemeran yang tersisa sedang merekam episode lain dari Dragon Ball Kai.[9] Pada Februari 2014, adaptasi arc Majin Buu secara resmi terkonfirmasi. Penayangan terbaru dari seri ini yang berjudul Dragon Ball Kai: The Final Chapters oleh Toei Eropa mulai tayang di Jepang pada Fuji TV pada 6 April 2014 dan berakhir pada 28 Juni 2015; 61 episode terakhir (menjadikan total episodenya terhitung sampai 159).[10][11]
Rilisan original Dragon Ball Z di Amerika Utara menjadi subjek penyensoran yang ketat mengakibatkan sejumlah besar dari isi yang dihapus dan diganti sehingga secara besar mengubah karya aslinya. CEO Funimation, Gen Fukunaga kadang dikritik untuk perannya dalam penyensoran; tetapi distributor Saban-lah yang mengharuskan perubahan atau mereka tidak akan menayangkannya. Perubahan ini mencakup modifikasi setiap aspek dari acara ini mulai dari nama karakter, pakaian, adegan dan dialog acara tersebut.[12] Karakter Mr. Satan dinamai ulang menjadi Hercule dan perubahan ini dipertahankan di media bahasa Inggris lain seperti manga Dragon Ball Z Viz Media dan permainan video yang mencakup penyebutan namanya secara salah seperti "Hercule Satan" di Dragon Ball Z: Ultimate Battle 22.[13] Dialog yang diubah kadang-kadang berlawanan dengan adegan itu sendiri; setelah ledakan fatal pada sebuah helikopter, salah satu karakter mengatakan,"Tidak apa-apa, Saya bisa melihat parasut mereka!".[12]
Selama penayangan Dragon Ball Kai di TV Jepang, adegan yang melibatkan darah dan adegan bugil singkat disensor. Sebuah rumar kalau Cartoon Network akan menayangkan Kai uncut telah berakhir dengan pernyataan resmi untuk membantah rumor tersebut pada Juni 2010.[14] Nicktoons juga akan menyensor Kai; mereka merilis sebuah preview yang menunjukkan perubahan ini yang mencakup penghapusan darah dan bekas luka di pipi Bardock dan perubahan warna alkohol Master Roshi.[15] Acara ini lebih lanjut diedit untuk penayangannya di Toonzai dan Vortexx, tetapi rilisan DVD dan Blu-ray-nya hanya berisi editan yang sama dengan versi original Jepangnya.
Sampel dari "Cha-La Head-Cha-La" yang dilantunkan oleh Hironobu Kageyama yang merupakan lagu tema pembuka untuk acara ini.
Shunsuke Kikuchi mengaransemen partitur untuk Dragon Ball Z. Tema pembuka untuk 199 episode pertama adalah "Cha-La Head-Cha-La" yang dinyanyikan oleh Hironobu Kageyama. Tema pembuka kedua yang terus digunakan sampai akhir seri ini adalah "We Gotta Power" yang juga dinyanyikan oleh Kageyama. Tema penutup yang digunakan untuk 194 episode pertama adalah "Detekoi Tobikiri Zenkai Power!" yang dinyanyikan oleh MANNA. Tema penutup kedua yang digunakan untuk episode yang tersisa adalah "Bokutachi wa Tenshi Datta" yang dinyanyikan oleh Kageyama.
Kenji Yamamoto mengaransemen partitur untuk Dragon Ball Kai. "Dragon Soul" oleh Takayoshi Tanimoto dan Takafumi Iwasaki, yang dinyanyikan dengan nama samaran "Dragon Soul", yang digunakan sebagai lagu tema pembuka seri ini. Lagu "Yeah! Break! Care! Break!" dari Dragon Soul adalah tema penutup untuk 54 episode pertama, dan episode tersisa menggunakan lagu "Kokoro no Hane" yang dilantunkan oleh "Tim Dragon dari AKB48" (sebuah unit yang dibuat dari tujuh anggota AKB48. Pada 9 Maret 2011, Toei mengumumkan bahwa karena partitur Yamamoto melanggar batas hak cipta dari sebuah pihak ketiga yang tidak diketahui, musik untuk episode tersisa dan tayangan ulang episode sebelumnya akan diganti.[16] Kemudian berita dari Toei mengatakan bahwa dengan pengecualian lagu pembuka dan penutup seri ini, juga musiknya, partitur Yamamoto akan diganti dengan miliki Shunsuke Kikuchi. Musik untuk arc Majin Buu dalam Kai diaransemen oleh Norihito Sumitomo.[17] Tema pembukanya adalah "Kuu•Zen•Zetsu•Go" dinyanyikan oleh Dragon Soul, sementara ending pertamanya adalah "Haikei, Tsuratsusutora" oleh band rock Jepang Good Morning America[18] dan yang kedua "Junjo" oleh Leo Ieiri dari episode 112 sampai 123.[19] Lagu penutup ketiga adalah "Oh Yeah!!!!!!!" oleh Czecho No Republic dari episode 124 sampai 136,[20] yang keempat "Galaxy" oleh Kyuso Nekokami dari 137 sampai 146 dan yang kelima adalah "Don't Let Me Down" oleh Gacharic Spin dari 147 sampai 159.[21]
Di Jepang, Dragon Ball Z tidak mendapat perilisan video rumahan sampai 2003, tujuh tahun setelah penayangannya. Ini adalah sebuah remastering seri ini dalam dua set DVD 26-disc box (yang dibuat hanya untuk pesanan) yang dirilis pada 19 Maret dan 18 September dan disebut sebagai "Dragon Boxes".
Rilisan rumah internasional Dragon Ball Z cukup rumit pada masalah perizinan dan rilisan perusahaan yang melibatkan produksi dan distribusinya. Rilisan media terbagi atas VHS dan DVD dengan pemisahan versi edited dan uncut yang dirilis secara serempak. Kedua versi ini diberlakukan sebagai entri berbeda dan akan secara bertahap dibuat ranking Billboard sebagai entri terpisah. Penjualan rilisan rumah akan ditampilkan secara mencolok pada chart Nielsen VideoScan.[22] Pioneer Entertainment hanya mendistribusikan sulih suara Funimation/Saban yang edited berjumlah 53 episode pada tujuh belas VHS antara 1997 dan 1999[23][24] dan tujuh belas DVD yang seluruhnya pada tahun 1999.[25][26] Dua set box yang memisahkan arc Saiya dan Namek juga dirilis pada VHS pada tahun 1999[27][28] dan pada DVD di 2001.[29][30] Funimation pun mendistribusikan sendiri in-house dub pertama mereka yang dimulai dengan episode 54 dalam VHS berjalan antara 2000 dan 2003.[31][32][33] Sebuah versi DVD juga diproduksi bersamaan dengan ini, walaupun mereka hanya memproduksi uncut-nya dan mengisi pilihan untuk menonton versi Jepang original dengan subtitle.[34][35]
Pada tahun 2005, Funimation mulai merilis in-house dub mereka dari awal Dragon Ball Z pada DVD yang jadi tanda pertama kalinya episode-episodenya dilihat dalam versi uncut di Amerika Utara.[36] Akan tetapi, hanya sembilan volume yang dirilis dan tidak sampai selesai.[37] Sebagai gantinya, Funimation me-remastered dan meng-crop semua serinya menjadi format 16:9 widescreen dan mulai merilisulangnya pada DVD dalam set box sembilan "musim"; set yang pertama dirilis pada 6 Februari 2007 dan yang terakhir pada 19 Mei 2009.[38][39] Pada Juli 2009, Funimation mengumumkan kalau mereka akan merilis "Dragon Box" restorasi frame-by-frame pada Dragon Ball Z di Amerika Utara. Tujuh set box DVD edisi terbatas versi uncut dalam format 4:3 fullscreen dirilis antara 10 November 2009 dan 11 Oktober 2011.[40]
Pada Juli 2011, Funimation mengumumkan rencana untuk merilis Dragon Ball Z dalam format Blu-ray Disc dengan set pertamanya dirilis pada 8 November 2011.[41][42][43] Akan tetapi, produksi terhadap set 4:3 ini tertunda setelah volume keduanya. Mereka menyebut kekhawatiran teknis pada pemulihan bahan asli frame demi frame film ini.[44] Baru setahun kemudian, perusahaan mulai membuat Blu-ray yang di-crop 16:9 yang dirilis pada tahun 2013, dengan total sembilan set dirilis.[45] Pada 13 Agustus 2013, Funimation merilis 53 episode dan 3 film dari sulih suara Dragon Ball Z pertama mereka yang dibuat dengan Saban dan Ocean Studio dalam sebuah set box DVD collector.[46]
Sementara manganya diberi judul Dragon Ball di Jepang, oleh karena popularitas anime Dragon Ball Z di barat, Viz Media mengubah judul dari 26 volume terakhir manganya menjadi "Dragon Ball Z" untuk menghindari kebingungan. Volumenya dipublikasikan di Jepang antara 1989 dan 1995. Ia mulai serialisasinya di American Shonen Jump. Tankobon dari Dragon Ball Z dan Dragon Ball dirilis secara serempak oleeh Viz Media di United States.[47][48] Pada Maret 2001, Viz melanjutkan pemisahan ini dengan mengangkut ulang judul Dragon Ball dan Dragon Ball Z yang dimulai dengan volume pertamanya dari masing-masing karya tersebut.[49] Pemasaran Viz untuk manganya membuat jelas perbedaan antara tone Dragon Ball dan Dragon Ball Z. Viz mengiklankan Dragon Ball Z: "Lebih banyak asli yang dikemas daripada cerita masa muda Goku, Dragon Ball Z adalah murni adrenalin, dengan proporsi pertarungan yang benar-benar mengguncang dunia!".[50]
Film Dragon Ball Z total terdiri atas 15 film sampai 2015. Film ini biasanya dirilis pada Maret dan Juli sesuai dengan liburan musim panas dan semi sekolah Jepang. Mereka biasanya dipasangkan dengan film anime lain dan makanya biasanya panjangnya satu atau kurang dari satu jam. Filmnya sendiri menyajikan kronologi dan desain yang membuat mereka tidak sesuai atau tidak berhubungan dengan serinya. Empat belas film dilisensikan di Amerika Utara oleh Funimation dan semuanya menerima in-house dub dari perusahaan itu. Sebelum Funimation, film ketiga pernah jadi bagian dari sindikasi Saban yang dipotong jadi tiga episode dan tiga film pertama mendapat versi uncut bahasa Inggris pada 1998 yang diproduksi oleh Funimation bersama Ocean Studios dan dirilis oleh Pioneer. Beberapa film telah ditayangkan di Cartoon Network dan Nicktoons di United States, Toonami UK di Inggris Raya dan Cartoon Network di Australia.
Tiga TV spesial berdasarkan Dragon Ball Z telah diproduksi dan ditayangkan di Fuji TV. Dua yang pertama adalah Dragon Ball Z: Bardock - The Father of Goku pada tahun 1990 dan Dragon Ball Z: The History of Trunks pada tahun 1993, yang selanjutnya adalah yang berdasarkan bab spesial dari manganya. Keduanya dilisensikan oleh Funimation di Amerika Utara dan AB Groupe di Eropa. Pada tahun 2013, sebuah crossover yang panjangnya dua jam dengan One Piece dan Toriko yang berjudul Dream 9 Toriko & One Piece & Dragon Ball Z Cho Collaboration Special!!, dibuat dan ditayangkan.
Dengan tambahan, dua animasi video asli (OVA) yang membawa judul Dragon Ball Z juga telah dibuat. Yang pertama adalah Dragon Ball Z Side Story: Plan to Eradicate the Saiyans, yang pertama kali dirilis tahun 1993 dalam dua bagian sebagai "Panduan Visual Resmi" untuk permainan video berjudul sama. Dragon Ball: Plan to Eradicate the Super Saiyans adalah remake tahun 2010 dari OVA ini. Tidak ada OVA yang disulihsuarakan ke bahasa Inggris dan hanya satu yang dirilis di Amerika Utara yaitu remake tahun 2010 yang diberi subtitle dan dimasukan sebagai fitur bonus dalam Dragon Ball: Raging Blast 2.
Ada lebih dari 57 permainan video yang membawa nama Dragon Ball Z yang menjangkau semua platforms mulai dari Nintendo Entertainment System/Famicom sampai konsol generasi terkini. Juga mencakup game arcade seperti Super Dragon Ball Z yang pada akhirnya akan di-port-kan ke konsol.
Di Amerika Utara, hak pelisensian telah diberikan pada Namco Bandai dan Atari. Tahun 1999, Atari memperoleh hak eksklusif untuk permainan video lewat Funimation, sebuah persetujuan yang diperpanjang untuk lima tahun lagi pada 2005.[51] Sebuah perdebatan pada tahun 2007 akhirnya berakhir dengan Atari yang membayar Funimation $3,5 juta.[52] Pada Juli 2009, Namco Bandai dilaporkan telah mendapat hak eksklusif untuk merilis game-game untuk lima tahun ke depan.[53]
Dragon Ball Z telah memiliki sejumlah perilisan soundtrack dengan karya seperti "Cha-La Head-Cha-Ka" dan sebuah seri dari 21 soundtrack dirilis sebagai bagian dari Dragon Ball Z Hit Song Collection Series. Totalnya, ada selusin rilisan Dragon Ball Z yang mencakup bahasa Jepang dan asing yang diadaptasi dari tema anime dan soundtrack video game-nya.
Dragon Ball Z ada di urutan ke-78 acara animasi terbaik dalam "Top 100 Animated Series"[54] IGN dan juga ada di urutan ke-59 kartun terbesar dalam daftar "Top 100 Greatest Cartonns" majalah Wizard.[55] Seri ini diperingkat ke-6 pada Majalah Anime Wizard pada "Top 50 Anime released in North America" mereka.[56]
Popularitas Dragon Ball Z tercerminkan lewat berbagai macam data seperti interaksi online yang menunjukkan popularitas dari media ini. Pada tahun 2001, dilaporkan bahwa situs resmi Dragon Ball Z merekam 4,7 juta hit per harinya dan mencakup 500.000+ fans terdaftar.[57] Istilah "Dragonball Z" ada di peringkat ke-4 pada tahun 1999 dan ke-2 tahun 2000 oleh mesin pencari Lycos.[58][59] Untuk 2001, "Dragonball" adalah pencarian paling populer di Lycos dan "Dragonball Z' adalah yang ke-5 di Yahoo!.[60]
Penyiaran Dragon Ball Z di Jepang sangatlah populer dengan rata-rata rating penonton 20,5%. Dragon Ball Z juga terbukti mendapat rating yang sukses di United States, saat awal dari musim tiga dari Dragon Ball Z tahun 1999 ia menjadi program yang pernah dapat rating tertinggi saat itu di Cartoon Network.[61] Pada tahun 2012, di minggu terakhir September, Dragon Ball adalah program nomor 1 di seluruh televisi dengan siaran televisi Senin, Selasa dan Rabu dari Dragon Ball Z dapat peringkat sebagai tiga program terbaik di semua televisi dan kabel.[62] Tahun 2001, Cartoon Network mendapat lisensi untuk menyiarkan 96 episode lagi dan menayangkan anime Dragon Ball dan ia menjadi acara berperingkat terbaik di Toonami block di Cartoon Network.[63] Awal 26 Maret 2001, Cartoon Network menayangkan promosi spesial 12 minggu "Toonami Reactor" yang memfokuskan pada Dragon Ball Z yang akan dibuat steraming untuk pengguna internet berkecepatan tinggi.[64] Banyak rilisan rumah yang ditemui (baik versi edited atau unedited) yang menempati top 10 video chart di Billboard. Contohnya, "The Dark Prince Returns" (berisi episode 226-228) dan "Rivals" (berisi episode 229-231) yang edited dan unedited telah menjadi daftar video top majalah Billboard untuk 20 Oktober 2001.[65]
Episode pertama Dragon Ball Kai memperoleh persentase rating 11,3 di depan One Piece dan di belakang Crayon Shinchan.[66] Walaupun episode selanjutnya punya rating lebih rendah, Kai selalu ada di antara top 10 anime dalam rating penonton setiap minggu di Jepang.[67][68] Penayangan perdana Dragon Ball Kai di Nicktoons adalah pada Mei 2010 dan tercatat sebagai penayangan perdana dengan rating tertinggi.
Penjualan merchandise Dragon Ball Z sangat sukses di Amerika keuntungan dengan lebih dari $3 miliar dari 1986-2000.
Tahun 2000, MGA Entertainment merilis lebih dari dua puluh mainan yang terdiri atas permainan walkie-talkie dan lainnya.[69] Irwin Toy merilis lebih dari 72 figur yang terdiri atas action figur berukuran 2 dan 5 inci yang menjadi mainan dengan penjualan terbaik di pasar yang didominasi oleh Pokémon Trading Card Game.[70] Irwin Toy akan merilis mainan unik Dragon Ball Z lainnya yang mencakup Flying Nimbus Cloud (Awan Kinton Terbang) bertenaga baterai yang dapat melayang tanpa menyentuh tanah.[71] Pada Juni 2000, Burger King melakukan promosi mainan yang akan memperlihatkan 20 juta patung kecil.
Halloween Association mendapat informasi bahwa kostum Dragon Ball Z menjadi kostum terpopuler ke-4 dalam survei nasional mereka.[72]
Pada Desember 2002, Jakks Pacific menandatangani kontrak tiga tahun untuk lisensi mainan Dragon Ball Z yang boleh jadi dikarenakan kebangkrutan Irwin Toy.[73] Figur berukuran 5 inci Dragon Ball Z dari Jakks Pacific disebut-sebut sangat hebat untuk pewarnaan dan artikulasi.[74]
Additional Milton Caniff bibliography
Dragon Ball (ドラゴンボール, Doragon Bōru) adalah sebuah manga dan anime karya Akira Toriyama dari tahun 1984 sampai 1995. Albumnya terdiri dari 42 buku dan di Indonesia diterbitkan oleh Elex Media Komputindo. Sebelumnya Dragon Ball juga pernah diterbitkan oleh Rajawali Grafiti.
Manga Dragon Ball terdiri dari dua pembagian utama, tetapi dalam pembagian tersebut masih bisa dibagi-bagi lagi yaitu:
Dragon Ball bercerita tentang seorang bocah bernama Goku yang hidup di tengah gunung sendirian. Dia lalu bertemu dengan Bulma, seorang gadis muda genius, yang berusaha mengumpulkan 7 bola ajaib yang katanya bisa mengabulkan semua keinginan. Bola-bola tersebut dinamakan Dragon Ball.
Keterangan: Dragon Ball adalah 7 buah bola kristal yang tersebar di seluruh dunia, bola tersebut berwarna jingga yang terdapat pola bintang di dalamnya, apabila seseorang berhasil mengumpulkan 7 buah Dragon Ball maka akan muncul sebuah dewa naga yang mampu mengabulkan sebuah permintaan apa saja, bahkan termasuk menghidupkan orang mati.
Dalam perjalanannya bersama Bulma mencari Dragon Ball, Goku harus berhadapan dengan banyak rintangan, salah satunya adalah dari Tentara Pita Merah. Kelompok ini mempunyai keinginan yang sama dengan Goku dan Bulma.
Tokoh-tokoh Dragon Ball
Dragon Ball Z dimulai pada saat setelah "timejump" yaitu tepatnya setalah Goku menjadi remaja/dewasa. Pertama kali terlihat pada pertandingan Tenka Ichi Budokai. Bertemu lagi dengan Chi-Chi yang pada masa kecil berjanji untuk menikah. Singkat ceritanya finalnya adalah Piccolo muda melawan Goku. Setelah Goku mengalahkan Piccolo, dia lalu memulai keluarga dengan Chi-Chi.
Tenkaichi Budokai adalah pertarungan bela diri sejagat. yang diadakan 5 tahun sekali (kemudian menjadi 3 tahun sekali). Peserta datang dari berbagai jenis ras yang ada di dunia Dragon Ball. Peserta juga datang dengan bermacam macam tujuan, ada yang ingin menguji sejauh mana kemampuan bertarungnya, ada yang berharap pada uang yang didapat, ada yang memang bertujuan untuk menghabisi lawannya.
Goku yang telah berkeluarga, memiliki seorang anak yang bernama Gohan, nama ini diambil dari mendiang kakek Goku. Ketika Goku yang sedang mengajak Gohan mampir di Kame House, tiba-tiba bumi dikejutkan kedatangan bangsa Saiya yang bernama Raditz, akhirnya diketahui bahwa dia adalah kakak kandung Goku. Dia menceritakan asal usul Goku yang ternyata berasal dari planet Vegeta, sekaligus nama aslinya, Kakarot.
Tujuan Goku dikirim ke bumi adalah untuk memusnahkan penduduk bumi yang kemudian planet Bumi akan dikuasai oleh bangsa Saiya. Karena menolak melaksanakan perintah kakaknya, Raditz menyandera Gohan. karena piccolo juga di hajar oleh Raditz maka piccolo pun bergabung dengan Goku. Akhir pertarungan Goku tewas berkorban bersama Raditz. Namum sebelum mati, melalui scouter Raditz memberitahukan kepada dua orang bangsa Saiya lainnya yang akan datang ke Bumi setahun mendatang. Scouter adalah alat canggih berbentuk kacamata, yang digunakan untuk berkomunikasi oleh para Saiya, dan juga mampu untuk mendeteksi level tarung seseorang.
Piccolo lalu mengambil Gohan untuk dilatih menghadapi bangsa Saiya yang akan datang tersebut. Dia melatih Gohan tanpa belas kasihan. Akhirnya tiba saat penentuan. Sementara itu Goku berlatih di dunia orang mati bersama King Kai, agar bisa menghadapi musuh berikutnya.
Setelah pertempuran dengan Vegeta dan Nappa di bumi, yang memakan korban para Z-fighters, temasuk Piccolo, maka Dragon Ball pun turut musnah. Setelah berdiskusi dengan King Kai, diketahui bahwa di planet Namek, planet asal dari Piccolo masih terdapat spesies bangsa Namek yang masih hidup dan berkembang. Dengan demikian para Z-fighters berharap ada Dragon Ball di planet tersebut dan berangkat dengan pesawat luar angkasa bangsa namek asli yang membutuhkan waktu sekitar 3 bulan untuk sampai ke planet Namek. Setelah sampai di planet Namek, planet itu ternyata sudah dijajah oleh Frieza dan kroni-kroninya yang mempunya power level jauh lebih kejam dan lebih kuat dari Vegeta. Bahkan alat komunikasi dan pesawat luar angkasa mereka dihancurkan.
Sementara itu di Bumi, Goku yang masih terbaring di rumah sakit, mendapat kunjungan dari Yajirobe yang memberikan kacang ajaib yang disebut kacang Senzu yang berkhasiat tidak hanya mengenyangkan saja tetapi dapat menyembuhkan segala macam penyakit, patah tulang, pendarahan dalam, patah leher, kejang kejang, pegel linu dan masuk angin dengan seketika. Setelah sembuh segera ia menyusul Bulma, Gohan dan Krillin yang telah berangkat lebih dahulu dengan pesawat lebih canggih yang dibuat berdasarkan pesawat bangsa Saiya, hanya membutuhkan waktu sekitar 1 bulan. Dalam perjalanannya Goku berlatih di dalam pesawatnya yang telah dilengkapi mesin gravitasi x 100 oleh bantuan Dr. Briefs (ayahnya Bulma).
Dalam pertengahan cerita, Vegeta terpaksa bergabung dengan Z-fighters demi mengalahkan Frieza. Namun akhirnya tewas oleh Frieza, setelah ia menceritakan legenda Super Saiyan kepada Goku. Akhir cerita, Goku akhirnya berubah menjadi Super Saiyan namun hanya sekejap karena pada saat pertarungan berakhir, ternyata planet Namek meledak hancur berkeping-keping.
Setelah planet Namek meledak. Mendadak Z-fighters dikejutkan oleh kedatangan seorang pemuda yang menghabisi Frieza dengan wujud Super Saiyan. Bahkan lebih mengejutkan ia mengatakan bahwa Goku masih hidup dari ledakan di planet Namek.
Setelah menanti selama 3 jam, akhirnya Goku sampai di bumi, dan si pemuda misterius itu mengungkapkan (hanya kepada Goku) bahwa ia adalah pemuda dari masa depan yang bernama Trunks. Ia mengatakan bahwa pada waktu XXX akan muncul dua androids yang sangat hebat dan sadis yang membuat masa depan seperti neraka, bahkan dalam wujud Super Saiyan sekalipun mereka tidak tertandingi dan membunuh seluruh Z-fighters. Ia bercerita bahwa Goku pada masa depan bukanlah terbunuh oleh android melainkan oleh suatu penyakit. Demi mencegah masa depan yang dialaminya, Trunks memberikan obat dari masa depan yang mengakibatkan dunia paralel.
Dari garis waktu yang menyimpang tersebut, muncul lagi dua android yang tidak diketahui, yaitu Android #19 dan Android #20 (Dr. Gero) yang memiliki dendam kepada Goku karena pada waktu kecil, Goku telah menghancurkan Red Ribbon Army (Tentara Pita Merah). Mereka sangatlah kuat. Android #20 nyaris membunuh Yamcha dengan menyerap habis energinya.Tetapi bisa diselamatkan dengan kacang senzu. Sementara Goku memulai pertarungannya dengan Android #19. Tetapi Android #19 lebih kuat dari Goku. Goku hampir terbunuh sama halnya dengan Yamcha. Akan tetapi, tiba-tiba penyakit jantung yang pernah diceritakan oleh trunks menyerang Goku lebih awal dari yang diperkirakan. Yamcha langsung membawa dan merawat Goku.
Vegeta yang baru saja berlatih di luar angkasa pulang kembali ke bumi dengan kemampuan barunya untuk menjadi super saiya-jin. Ia mengalahkan Android #19 dengan menggunakan jurus Big Bang Attack. Android #20 yang sudah hampir terkalahkan dan terbongkar identitasnya, Kembali ke laboratoriumnya yang terletak di gunung utara untuk mengaktifkan kembali Android #17 dan Android #18. Inilah android yang pernah diceritakan oleh Trunks. Tetapi, mereka lebih kuat dari perkiraan Trunks.Tapi bukan android lah yang menjadi permasalahan, melainkan sebuah robot organik yang bernama Cell. Cell belum sekuat yang dikira, sampai akhirnya di pertengahan cerita, Cell menyedot android 17 dan 18 dan berubah menjadi Cell dalam bentuk yang sempurna.
Diawali dengan pertandingan bela diri sejagat yang kembali diadakan. Kejuaraan ini diikuti oleh Goku yang sengaja datang dari alam orang mati, Gohan yang menyamar menjadi Great Saiyaman, Vegeta, Piccolo, Krillin, dan lain-lainnya. Hanya Yamcha dan Tien serta Master Roshi yang tidak ikut pertandingan.
Pada saat pertandingan, ternyata ada kejadian di mana lawan tarung Gohan memintanya berubah menjadi Super Saiyan. Ketika berubah menjadi Super Saiyan tiba tiba Gohan disergap oleh dua orang suruhan Babidy. Kedua orang tersebut ditugaskan untuk mencari energi yang besar, yang diperlukan untuk membangkitkan Buu. Monster yang berabad-abad lalu pernah nyaris menghancurkan alam semesta.
Setelah Buu terbebas dari sangkarnya, dengan serta merta tidak ada yang bisa menandinginya. bahkan Vegeta yang sengaja meledakkan energi dalam tubuhnya, hanya mengakibatkan kematiannya saja, dengan Buu tetap bisa hidup.
Gohan yang disangka sudah tewas dalam pertempuran melawan Buu, ternyata berhasil diselamatkan King Kai ke alam Kaioo. Di sana ia berlatih untuk bisa mengalahkan Buu. Sementara Goku yang hanya punya waktu terbatas (karena datang dari alam orang mati) mengajarkan fusion kepada Trunks dan Goten setelah menyadari kekuatan yang dimiliki anak-anak tersebut jika bergabung ada kemungkinan bisa mengalahkan Buu.
Dan dalam pertarungan melawan Buu untuk kesekian kalinya, akhirnya berhasil dimusnahkan dengan jurus Spirit Bomb yang dilemparkan Goku. Namun dalam versi resminya, adalah Mr. Satan (biasa juga disebut Hercule) yang dianggap menyelamatkan bumi, sekali lagi.